Thermal trasnfer, apakah Anda masih merasa asing dengan istilah ini? Sepertinya Anda tidak sendirian, karena memang wujud dari istilah ini lebih umum ditemukan daripada istilahnya. Thermal transfer adalah salah satu dari teknik barcode printing yang sering digunakan oleh pemilik usaha. Adapun media yang digunakan biasanya adalah ribbon barcode, yang dapat Anda ketahui lebih detail di https://kdslabel.co.id/id/produk/category/thermal-transfer-ribbon
Thermal transfer ini sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja pada mesin kasir instan untuk pencetakan struk, loket parkir, ataupun pada bukti transaksi yang biasa dikeluarkan dari mesin ATM. Selain data transaksi, metode printing ini juga bisa mencetak barcode yang dapat discan untuk tujuan tertentu. Misalnya untuk menentukan biaya parkir sesuai dengan durasi parkir kendaraan tersebut. Sangat praktis, bukan?
Lalu, bagaimana cara kerja dari metode printing thermal ini?
Alat yang dibutuhkan adalah printer, kertas atau label yang sesuai, dan ribbon atau pita cetak. Printer ini biasanya dilengkapi dengan tombol-tombol transaksi untuk menentukan data apa saja yang akan dicetak, atau juga dapat dihubungkan pada device yang lain. Setelah semua data atau transaksi sudah diinput, barulah printing thermal ini mulai bekerja.
Secara sederhana, printer akan bekerja untuk memproduksi panas yang bertujuan untuk memanaskan pita cetak atau ribbon tersebut. Sekedar informasi, bahwa ribbon ini sebenarnya mempunyai fungsi yang sama dengan tinta cair yang bisa ditemukan pada mesin printer konvensional. Ketika panasnya sudah sesuai, maka secara otomatis pita cetak ini akan turun ke bahan kertas ataupun label yang telah disiapkan di bawahnya. Proses ini biasanya berlangsung cepat dan efisien,
Jika dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu direct termal, thermal transfer ini memiliki kelebihan dari segi kualitas dan ketahanan yang lebih baik. Hasil cetak dengan metode thermal transfer mampu bertahan hingga setahun lamanya, sedangkan direct thermal hanya mampu bertahan sekitar 6 bulan saja. Thermal transfer juga mampu digunakan untuk mencetak tulisan atau simbol warna, sedangkan direct thermal hanya terbatas pada warna monokrom atau hitam putih saja.
Dari segi alat ataupun device yang digunakan, thermal transfer memang membutuhkan perangkat yang sedikit lebih rumit. Namun sebenarnya ini juga sebanding dengan kualitas cetaknya yang bisa bertahan lebih lama. Selain dalam kehidupan sehari-hari seperti yang telah disebutkan di atas, pencetakan dengan metode thermal transfer juga banyak ditemui di area industri besar. Seperti label penyimpanan produk, label alat-alat yang digunakan dalam jangka waktu panjang, serta barang-barang yang disimpan secara outdoor dan membutuhkan label keterangan yang tahan cuaca dan panas.
Demikianlah beberapa informasi dasar seputar metode printing thermal transfer yang kini semakin umum digunakan, atau mungkin juga akan Anda gunakan di masa yang akan datang. Kemampuannya untuk mencetak barcode dengan efisien juga akan sangat membantu Anda untuk memberikan layanan yang paling memuaskan untuk seluruh pelanggan Anda. Selamat mencoba!